Selasa, 29 Maret 2016

kota yg dituju untuk kka

NAMA:DICKY CHYADI SAPUTRA
KELAS:3TB06
NPM:22313420
1Seoul
http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/1055172/big/047696600_1447495837-000_Hkg10230712.jpg
http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2015/11/22/2015-11-22-112038-5651458cae7a611907fae4e7.png?t=o&v=760
Seoul adalah ibu kota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.
Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah terpadat di dunia






1. Songdo
http://assets.kompas.com/data/photo/2015/11/04/0937087Songdo-IBD-Skyline-Nightview-thumb780x390.jpg
http://indonesia.starseoultv.com/news/photo/201509/373384_125825_4515.jpg
Songdo terletak di korea selatan, sekarang ini songdo tengah dipersiapkan untuk menjadi the next future city. sekitar 27000 orang akan berpindah dari desa-desa di korea selatan ke daerah bisnis Songdo ini. Pemerintah korea telah memulai pembangunan kota songdo ini dari tahun 2000 dengan menginvestasikan sekitar $35 milyar, dan diperkirakan pada tahun 2016 kota songdo akan memiliki penduduk lebih dari 65.000 jiwa(BBC.CO.UK)
Keistimewaan Songdo sendiri hampir menyerupai Al Burj Dubai, karena Kota Songdo dibangun di atas pulau buatan, terletak 56 Km di barat Seoul, kota Songdi akan menjadi rumah bagi para warga korea yang memiliki IQ diatas rata2(Metro.co.uk), Songdo sendiri akan dilengkapi dengan Fiber optik Cisco di setiap inchi kotanya, maka nantinya Songdo akan memiliki kapasitas koneksi tercepat di dunia.
Selain itu , di setiap rumah, kantor dan sarana umum akan dipasang TelePresence, dimana semua orang bisa menggunakan video call kapanpun mereka mau. Songdo juga dipersiapkan menjadi sebuah kota hemat energi dan ramah lingkungan. Semua fasilitas kota tersebut akan dilengkapi sensor untuk memastikan semua energi berjalan efisien sebagai contohnya , semua lampu merah di perempatan akan mati sendiri di kala tidak ada mobil di jalan tersebut, Songdo juga akna memiliki alat yang bisa membuat siklus air dimana alat tersebut bisa meremake air yang kotor menjadi layak untuk diminum.


2. Nami Island
http://ehloo.com/wp-content/uploads/2015/08/Pulau-Nami-Korsel.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDuvBviJLZFrRtsEcfMfse7NtVubGmJFJwv9qEC9TdMDHdVFQXJG_mGK2kcrOv8AvNlnxqt9DBAFeB-gzr4CPJVJW0jpSTrwoFTUeUgv5uCr0AEsftgbBKIiCRqObzhLycJNsmr9To90a/s1600/jinhae-326-modified.jpg
Pulau ini dibeli oleh seseorang bernama (Mr.) Minn Byeong-do (1916 - 2006) pada tahun 1965. Saat itu ia baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur Bank of Korea dan ingin menghabiskan sisa hidupnya di alam. Kecintaannya terhadap alam telah membuat tanah kosong yang tadinya hanya berisi beberapa tumbuhan dan pohon-pohon biasa menjadi sebuah tempat yang indah seperti yang bisa disaksikan sekarang.

Setahun setelah Minn Byeongdo membeli pulau itu (sekitar tahun 1966), ia mulai mendirikan Gyeongchun Tourism Development Inc dan berubah nama menjadi Namisum Inc pada tahun 2000. Setahun kemudian (tahun 2001) Namisum Inc mulai berinvestasi dalam hal yang berbau lingkungan dan seni serta acara budaya. Pulau ini telah digunakan sebagai lokasi dalam pembuatan beberapa film, diantaranya adalah "Winterreise" dan Riverside Song Festival. Karena suksesnya drama Korea, jumlah wisatawan di tempat ini mulai meningkat terutama wisatawan dari wilayah Asia dan membuatnya menjadi salah satu tempat wisata budaya sejak tahun 2001.
Pada tanggal 1 Maret 2006, Namisum menyatakan kemerdekaan sebagai Republik Naminara. Mereka memiliki bendera Nasional nya sendiri, lagu kebangsaan, mata uang, paspor, sertifikasi kewarganegaraan dan bahkan memiliki perangko nya sendiri.





3. Incheon
http://korea.panduanwisata.id/files/2014/10/Incheon-Skyline-robotsinmasquerade.blogspot.com_.jpg
http://www.wisatamu.com/wp-content/uploads/2015/04/Incheon.jpg
Incheon adalah kota metropolitan dan pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan. Letak astronomis 37°29′ LU 126°38′ BT. Kota terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan yang berpopulasi lebih dari 2,6 juta jiwa, Incheon adalah kota penting yang berfungsi sebagai kota pelabuhan dan transportasi di Asia Timur Laut. Bandar Udara Internasional Incheon dibuka pada tahun 2001 dan telah menjadi salah satu bandar udara terbaik di dunia.
Merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Dalam bidang ekonomi, Incheon adalah salah satu kota penting dari dua Zona Ekonomi Bebas Korea Selatan. Incheon berfungsi sebagai zona bisnis dan finansial bersama dengan Zona Ekonomi Bebas Busan-Jinhae.
Wilayah Incheon memiliki 42 buah pulau berpenghuni dan 112 tak berpenghuni. Pulau-pulau utama dihubungkan dengan jembatan, antara lain Pulau Yongyu, Yeongheung dan Seonjae. Pulau-pulau yang lebih jauh antara lain Pulau Baengnyeong, Yeonpyeong dan Daecheong. Pantai-pantai di sekitar Incheon adalah objek penelitian dan wisata seperti rekreasi, berenang, memancing dan mandi lumpur.
Pada saat Perang Korea meletus, banyak pengungsi dari Hwanghae yang pindah ke Incheon sehingga sampai sekarang seni dan budaya khas Korea bagian utara masih dipertahankan di wilayah ini seperti Eunyul Talchum (sendratari topeng Eunyul) dan lagu rakyat dari wilayah barat (Seodo Sori).
Sebagai pintu masuk ke Korea yang dibuka pada periode Joseon, Incheon memiliki berbagai peninggalan bersejarah dari zaman itu. Incheon adalah satu-satunya kota di Korea yang memiliki pecinan. Orang Tionghoa pertama kali datang ke Incheon sejak tahun 1800-an, sejak Korea mulai membuka diri kepada dunia luar. Pecinan Incheon terletak di distrik Seollin-dong yang ditinggali oleh warga Tionghoa generasi ke-2 atau ke-3.
Kota yang di amati
Istana Gyeongbok Palace
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL4d3yBO1DJbFg_vzx_6k5cOCQYDNhWlfB6idNqDZ_K5KmL5ewS6DH1cUVdHkA614FtMM6XWyHDaJ9wWe6D0TGdaWpFEgdZj1jpRKPgXszNtu19xoj4X0FscyT74tpt249C83DrZZ65b4/s1600/Istana+Kerajaan+Korea.jpg
https://worldwideavailability.files.wordpress.com/2012/10/dsc_0731.jpghttp://sadarlah.com/wp-content/uploads/2015/09/16-Gyeongbok-1.jpg
Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon.
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009